Kepemimpinan
20.23
Arti Penting Kepemimpinan
Menurut Robbert
D Stuart (2002: 352) bahwa pemimpin
adalah seorang yang diharapkan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, memberi
petunjuk dan juga mampu menentukan individu untuk mencapai tujuan organisasi.
Gibson menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu upaya menggunakan pengaruh untuk memotivasi orang-orang
guna pencapaian suatu tujuan. Masih berhubungan dengan pengaruh, Ken Blanchard
yang dikutip oleh Marcelene caroselli
(2000: 9) menyatakan bahwa kunci untuk kepemimpinan hari ini adalah “pengaruh”
bukan “kekuasaan” selanjutnya ia mengatakan para pemimpin tahu bagaimana mempengaruhi
orang-orang dan membujuk mereka untuk suatu tuntutan pekerjaan yang tinggi.
Tipologi Kepemimpinan
Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut
berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut
(Siagian,1997).
1. Tipe Otokratis
Seorang pemimpin
yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau
ciri sebagai
berikut:
a. Menganggap
organisasi sebagai pemilik pribadi;
b. Mengidentikkan
tujuan pribadi dengan tujuan organisasi;
c. Tidak mau
menerima kritik, saran dan pendapat;
d. Terlalu
tergantung kepada kekuasaan formalnya;
e. Dalam tindakan
penggerakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat
menghukum
2. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan
terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme
berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang
bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
a. Dalam
menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan;
b. Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya;
c. Senang pada
formalitas yang berlebih-lebihan;
d. Menuntut
disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan;
e.
Sukar menerima kritikan dari bawahannya;
f. Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3. Tipe Paternalistis
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis
ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut :
a. Menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa; bersikap terlalu melindungi (overly
protective);
b. Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan;
c. Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif;
d. Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya;
e. Sering bersikap
maha tahu.
4. Tipe Demokratis
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin
yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi
karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Dalam proses
penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu
adalah makhluk yang termulia di dunia;
b. Selalu berusaha
mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan
tujuan pribadi dari pada bawahannya;
c. Senang menerima
saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya;
d. Selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan;
e. Ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan
yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang
sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain;
f. Selalu berusaha
untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya;
g. Berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
5. Tipe Karismatik
Tipe kepemimpinan ini tidak
dapat dijelaskan secara nyata karena pemimpin yang disukai karena karismanya
cenderung tidak memiliki patokan khusus dalam mencirikan apa yang disukai dari
sifat kepemimpinan dengan tipe ini. Karisma seorang pemimpin biasanya
tercipta secara alami dari sikap pribadi pemimpin tersebut.
Faktor –faktor yang mempengaruhi kepemimpian:
-
Faktor Individu
Dalam
faktor ini seorang pemimpin harus dibekali dengan ilmu pengetahuan yang cukup, ketrampilan,
sifat pribadi pemimpin itu sendiri serta nilai-nilai yang diyakininya. Seorang pemimpin
harus memiliki pengetahuan yang cukup banyak mengenai banyak hal disekitarnya
bukan hanya sekedar tentang bidang yang sedang dipimpinnya, karena
tanggungjawab seorang pemimpin meliputi banyak aspek.
-
Faktor
Internal
Yang
dimaksud dengan faktor internal adalah terkait dengan karakter pemimpin
tersebut yang juga bisa dijadikan cirri oleh orang lain. Seorang pemimpin yang
kompeten dapat dilihat dari pengetahuannya tentang banyak hal.
-
Faktor Eksternal
Aspek
yang terdapat di dalam faktor ini adalah bawahan dan situasi. Sifat kepemimpinan
seseorang dipengaruhi pula oleh tingkat pendidikan bawahannya, status social
dll, situasi yang mempengaruhi sifat kepemimpinan seseorang meliputi waktu,
tempat, sifat organisasi yang iapimpin dll.
Imlikasi Manajerial
Kepemimpinan dalam Organisasi
Hasil dari temuan penelitian dapat
direkomendasikan beberapa implikasi kebijakan sesuai dengan prioritas yang
dapat diberikan sebagai masukan bagi pihak pimpinan. Hal pertama yang paling
penting untuk ditingkatkan adalah implikasi manajerial berhubungan dengan
dampak strategis atas gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi. Hal ini
disebabkan gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh sebesar terhadap budaya
organisasi, komitmen organisasi, kinerja karyawan dengan pembuktikan yang
signifikan.
Daftar Pustaka:
Daftar Pustaka:
- Nurjanah,
SE. 2008. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan
dan Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja
Karyawan.” http://eprints.undip.ac.id/18483/1/Nurjanah2.pdf
Diakses tanggal 13 april 2014.
- Irawanty A. Kahar.2008. “Konsep Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi”. jurnal
Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.4, No.1, Juni 2008. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16090/1/pus-jun2008-%20(4).pdf.
Diakses tanggal 13 April 2014
- Baihaqi,
Muhammad Fauzan.2010. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan
Kinerja dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening”. http://eprints.undip.ac.id/23032/1/SKRIPSI_C2A003074.pdf. Diakses tanggal 13 April 2012
0 komentar